Terinspirasi dari tragedi kereta api, September 2014
untuk para sahabatku, agar kau tahu makna cinta sesungguhnya
Rani berjalan begitu cepat, sangat tergesa-gesa karena
matahari sudah mulai menampakkan sinarnya. Matanya melirik kiri dan kanan dengan cepat, terburu-buru
menyeberang. Sebuah tas agak besar cukup bagus disandang dibahu kanannya
dengan tangan menjepit tas tersebut. Langkahnya tiba-tiba terhenti. Rani termenung sejenak sambil menatapi kereta KRL yang
melintas di hadapannya
[Suara ingatan]
“Adiknya pinter kok kakaknya enggak?”
“Kamu hebat sekali, Ren. Jauh lebih hebat dari kakakmu”
“Padahal orangtuanya sama, makanannya juga sama, tapi yang
satu juara olimpiade dan selalu juara kelas. Eh yang satunya nggak pernah dapet
ranking, yang ada pernah nggak naik kelas”
“Ha? Serius kakaknya rendi itu? Mana mungkin? Adiknya saja
pintar”