Pages

حي على الفلاح

حي على الفلاح
Menang bukan berarti tidak pernah kalah, tetapi menang berarti tidak pernah menyerah

Bisa Ular Aman Jika Tertelan

        Pernahkah Anda melihat penanganan cepat pada orang yang terkena bisa ular? Biasanya orang penyelamat dengan segera mengikat daerah yang tergigit ular dengan kain denga kuat agar bisa tidak menyebar ke seluruh tubuh. Dan aksi heroisme pun dilakukan sang penyelamat dengan mengisap darah korban gigitan ular, lalu membuangnya. Apakah sang penyelamat tidak berpikir jika bisa ular yang mematikan itu tertelan dan masuk ke tubuhnya lalu berbalik membunuhnya? Mari kita bahas. 
        Kandungan zat toksik pada bisa ular secara garis besar ada 2 : neurotoksin dan hemotoksin. Neurotoksin adalah zat toksik yang dapat melumpuhkan sistem saraf. Pusat dari sistem saraf adalah otak. Jika neurotoksin sampai ke otak, maka akan berdampak ke seluruh tubuh karena otak merupakan pemegang kontrol semua aktivitas, termasuk aktivitas jantung. Hemotoksin adalah zat toksik yang dapat merusak sel darah merah yang mengakibatkan sel darah merah pecah atau menggumpal sehingga oksigen tidak bisa diangkut ke seluruh tubuh. Oksigen merupakan molekul penting untuk menghasilkan energi demi kelangsungan hidup sel. Jika tidak ada oksigen, sel bisa mengalami kematian, termasuk sel-sel di otak dan jantung yang memegang peran penting dalam hidup manusia.
 
        Bisa ular mengandung lebih dari 20 senyawa kimia toksik yang termasuk golongan enzim, diantaranya : fosfolipase A,  proteolitik , hialurinidase, asam amino oksidase, kolinesterase, ribonuklease, deoksiribonuklease, fosfomonoeterase, fosfodiesterase, dan nukleotidase. Senyawa inilah yang berperan sebagai neurotoksin dan hemotoksin. Misalnya fosfolipase A yang dapat mencerna fosfolipid-senyawa membrane sel, sehingga membran sel rusak dan sel pun pecah. Kolinesterase dapat mencerna asetilkolin yang berperan penting dalam sistem saraf. Fosfodiesterase diteliti mampu menurunkan tekanan darah secara cepat sehingga korban dapat mengalami shock anafilaktik yang berujung ada kematian.
 
        Enzim termasuk senyawa protein. Protein adalah kumpulan asam amino yang dihubungkan oleh ikatan amida -CO-NH-. Protein memiliki gugus fungsional yang berperan penting dalam aktivitasnya, Selain itu, protein juga memiliki struktur 2 dimensi dan 3 dimensi berupa alfa heliks dan beta sheet yang sangat mempengaruhi aktivitas biologisnya. Apabila gugus fungsi dan strukturnya berubah, maka aktivitasnya bisa berubah, bahkan hilang sama sekali. Senyawa protein bersifat tidak stabil dan mudah terhidrolisis pada ikatan amida menjadi asam amino atau fragmen-fragmen peptida. Senyawa protein akan menggumpal akibat pemanasan dan pH yang terlalu asam, sehingga struktur dimensinya menjadi rusak. Inilah alasan orang yang ingin sehat makan telur dan daging setengah matang.
 
        Kembali ke bisa ular yang merupakan senyawa protein. Senyawa toksik bisa ular ini hanya akan berefek mematikan jika masuk ke pembuluh darah karena struktur dimensi dan gugus fungsionalnya masih tetap. Apabila tertelan, bisa ular harus melewati saluran cerna terlebih dahulu baru bisa diserap ke pembuluh darah di usus. Lambung dianugerahi Allah dengan HCl, asam kuat penyebab pH yang sangat rendah di lambung, akibatnya bisa ular akan menggumpal dan strukturnya menjadi rusak. Lambung dan usus juga dianugerahi Allah memiliki enzim pencernaan yang dapat mencerna/menghidrolisis ikatan amida dari bisa ular, akibatnya asam amino yang masing-masing memiliki gugus fungsional menjadi terpisah dan menjadi tidak aktif lagi sebagai zat toksik. Apabila terserap tubuh lewat pembuluh darah di usus, maka yang diserap tersebut adalah bentuk asam amino yang berukuran kecil dan sudah tidak berefek toksik. Bisa ular yang tidak bisa dicerna, maka akan dibuang bersama feses. Inilah alasan vaksin harus disuntikkan dan tidak bisa diminum secara oral. Jadi bisa ular aman jika tertelan, dengan catatan tidak ada luka di rongga mulut seperti gusi berdarah yang memungkinkan bisa masuk ke pembuluh darah langsung.
 
efek pH rendah (asam) terhadap struktur protein
 
 
Jadi tidak ada alasan lagi untuk tidak bersyukur atas rahmat Allah yang telah diberikan, salah satunya dalam saluran pencernaan manusia. Dan sudah sepantasnya pula sesama manusia bisa saling tolong menolong, termasuk menyelamatkan nyawa orang yang digigit ular tanpa perlu khawatir tertelan. Semoga menjawab rasa penasaran Anda.

Tidak ada komentar :

Posting Komentar