Pages

حي على الفلاح

حي على الفلاح
Menang bukan berarti tidak pernah kalah, tetapi menang berarti tidak pernah menyerah

Strategi Meningkatkan Absorpsi Obat

1.      Menggunakan Prodrug

Prodrug harus dibuat lebih lipofil misalnya membuat gugus karboksilat (dan gugus polar lainnya seperti fosfat) menjadi bentuk ester yang di dalam tubuh dihidrolisis oleh esterase menjadi drug (bentuk aktif). Contoh pembuatan prodrug adalah pada Enapril yang merupakan obat golongan ACE Inhibitor. Enapril lebih mudah diabsorpsi dibandingkan enaprilat dalam rute per oral. Satu dari dua gugus enaprilatdiubah menjadi etil ester dengan etanol.  Selanjutnya enapril akan dimetabolisme menjadi bentuk aktif enaprilat oleh enzim esterase.

Dalam jurnal “Valacyclovir : Development, Treatment and Pharmacokinetics” (Pradeep, 2010), acyclovir juga dikembangkan menjadi bentuk ester. Acyclovir adalah inhibitor selektif dan spesifik untuk virus herpes yang sudah lama digunakan secara aman dan efektif. Namun, bioavailabilitas obat ini rendah akibat absorpsi yang buruk. Oleh karena itu dibuatlah dalam bentuk prodrug dengan menambahkan gugus ester L-valyl. Valacyclovir akan segera diubah menjadi acyclovir oleh enzim di saluran GI dan hati pada penggunaaan oral. Valacyclovir memiliki bioavailabilitas tiga hingga lima kali lipat acyclovir.

 
2.      Menggunakan Absorption Enhancer

         Absorption enhancer adalah molekul yang dapat di-co-administrasi dengan obat sehingga mengakibatkan gangguan sementara fungsi penghalang dari epitel. Peningkatan penyerapan dapat dibawa dengan memfasilitasi penyerapan paracellular dan serapan transelular atau gangguan dari stagnant layer. Sebagai contoh paracellular absorption enhancer adalah chelating agent EDTA. Molekul EDTA mengikat kalsium dan magnesium yang merangsang pembukaan tight junction.

        Umumnya transcellular absorption enhancer adalah golongan surfaktan seperti surfaktan anionic sodium caprylate (sodium octanoate) dan surfaktan nonionic polyethoxylated castor oil (Cremophor EL) dan polysorbate 80 (Tween 80).  Sodium caprylate dapat membentuk kompleks non kovalen dengan senyawa transeluler tanpa merusak tight junction dan secara reversible mengubah konformasi protein sehingga perlindungan sel menjadi terdegradasi. Hal inilah yang mengakibatkan absorpsi menjadi meningkat.

 
3.      Menggunakan Metabolism Inhibitors

        Obat-obatan dapat dimetabolisme oleh enzim (misalnya CYP3A4) atau permeabilitas mereka dibatasi oleh mekanisme efflux (P-glikoprotein) sehingga penyerapannya rendah. Molekul yang menghambat mekanisme ini dapat di-co-administrasikan dengan obat untuk meningkatkan absorpsi. Contohnya adalah protease inhibitor saquinavir yang tersedia dalam dua formulasi. Invirase (saquinavir mesylate) diformulasikan sebagai bentuk padat dosis (kapsul dan tablet) dan Fortovase (saquinavir) adalah formulasi sistem peghantaran obat self-emulsifying yang tersedia dalam kapsul gelatin lunak. Ketika saquinavir digunakan sebagai protease inhibitor tunggal dalam pengobatan HIV. Fortovase lebih disukai karena memiliki bioavailabilitas tinggi dari Invirase. Namun, Invirase dapat digunakan dikombinasikan dengan ritonavir. Ritonavir adalah inhibitor CYP3A4, dapat di-co-diadministrasikan dari saquinavir dan dengan demikian Invirase menyediakan kadar saquinavir dalam darah setidaknya sama dengan fortovase.

Tidak ada komentar :

Posting Komentar