Untukmu, kado terindah dari Tuhan untukku
Agar kamu selalu bersyukur atas ketidakpastian hidup ini
Agar kamu selalu bersyukur atas ketidakpastian hidup ini
“HHH….HHH…HHH…”
napasnya sesak sekali, matanya terbelalak, mulutnya menganga, mencoba tetap
kuat bertahan dengan udara yang sangat banyak namun sulit untuk mencapai
paru-parunya. Badannya lemas terduduk di
lantai, bersandar di samping dipan, tak berdaya. Tangannya lurus ke lantai, mencoba
menahan badannya agar tak jatuh terlentang, karena ia tahu posisi terlentang
akan membuatnya semakin sulit untuk bernapas.
“Rahmi!” Mama mendengar
suara napas sesak itu. Ia berlari menuju kamar Rahmi, “Rahmi!” lantas berteriak
“Papa! Papa! Papa!”. Papa baru saja pulang dari kantornya, tak sampai sepuluh
menit saja merebahkan diri di sofa ruang tamu, beristrahat, lantas terkejut dan
segera mendatangi Mama.
Mama berteriak histeris
di dalam kamar, “Ya Allah...Rahmi, kamu lihat apa lagi, Nak?! Musibah apa
yang akan datang?! Ya Allah…”