Terinspirasi dari kisah nyata sepasang sahabat, Agustus 2015
Sejarah pasti terulang, begitupun kisah cinta
Titik-titik air dari
shower itu deras mengucuri tubuhnya. Perlahan seluruh rambutnya yang tebal itupun
basah. Baju kaos oblong yang ia pakai pun basah semua, hingga terus mengalir ke
celana jeans di bawahnya. Ia biarkan air terus meresap ke dalam, menyentuh raganya
yang sedang panas. Ia sangat menginginkan hujan datang, walaupun lima bulan
terakhir ini tak pernah menyapa. Setidaknya untuk senja ini saja. Memang kemarau
panjang seolah tiada akhir.
Nafasnya
terengah-engah, diikuti dengan bahu yang naik turun. Matanya tak mampu
terpejamkan oleh derasnya air, hanya sesekali berkedip. Dari bibir yang basah
itu terpercik air karena hembusan nafas yang keluar, sesekali terhenti. Kedua telapak
tangan menempel di dinding, diantara sebuah kaca. Bayangan di kaca itu tajam
membalas tatapan sinisnya.