Pages

حي على الفلاح

حي على الفلاح
Menang bukan berarti tidak pernah kalah, tetapi menang berarti tidak pernah menyerah

Toska (3)

Ketika persahabatan dan pengkhianatan tak lagi terbedakan
Menampilkan sisi kenyamanan dalam ruang ketidaknyamanan

Sebelumnya di Toska (2) 
[… tiba-tiba ada pesan masuk ke telepon selulernya. Dari Neni : ‘Ngakunya anak rohis. Rapatnya sok-sok an pakai tirai, dikasih jarak segala cowok dan cewek. Eh ternyata pacaran juga. Malah ngerebut pacar orang.’ …
… “Kok udah pulang aja! Nggak jalan-jalan dulu sama Fajar! Kemana gitu kek!” …
… “Aku dan Fajar ngga ada apa-apa kok. Beneran.” …]
***
Suara langkah kaki silih berganti di belakangnya. Ada yang pergi ke arah luar, dan ada yang baru datang ke arah dalam. Arah angin pun berganti-ganti mengikuti. Ya, saat itu dia duduk tak jauh dari pintu, di lorong tempat orang berlalu lalang. Jemari tangannya sibuk menekan keyboard laptop. Matanya tampak fokus menatapi layar. Sementara telinga tetap memainkan peranannya di kiri dan di kanan. Ada tiga orang yang baru datang, tak jauh darinya.